Senin, 11 April 2011

akhlak tasawuf


Akhlak adalah inti dari ajaran Rasul, sebagaimana hadits: “Aku ini diutus untuk menyempurnakan akhlak”.

  1. Imam al-Ghazali = akhlak adalah perilaku yang dilakukan tanpa kesadaran
  2. Ibnu maskawi = akhlak adalah ada sifat dalam dirinya yang mengundang kepada perbuatannya yang reflek tanpa pertimbangan.
  3. Imam al-Ghazali = akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah

Akhlak = terpuji dan tercela
Sumber aklak = al-Qur’an dan hadits

Pembagian tasawuf:
-          Tasawuf akhlaki = salafi, amali, sunni, tasawuf ini lebih menitikberatkan kepada amal perbuatan baik sehari-hari. Tokohnya= imam al-Ghazali, al-Qusyairi, hasan al-Basri.
-          Tasawuf irfani = tasawuf ini berdasarkan kepada hidup yang zuhud lahir dan batin dan menitikberatkan kepada dzuq (hati nurani yang dalam). Tokohnya = Rabiah al-Adawiyah, al-hallaj, Dzunnun al-Mishri, Abu Yazid al-Bustami.
-          Tasawuf falsafi dan syi’I = tasawuf ini menitikberatkan kepada akal, rasional (filsafat). Tokohnya = Ibn Arabi dan al-Jili.

Dasar al-Quran =
-          Al-Baqarah 186 = Apabila hambaku bertanya tentang aku, maka jawablah bahwa aku dekat.
-          Al-baqarah 115 = dimanapun kamu menghadap maka disitulah wajah Allah
-          Qaf 16 = kami lebih dekat kepadanya dari pada urat leher (pembuluh nadi sendiri)
Dasar Hadits =
-          Siapa yang mengenal dirinya pasti akan mengenal tuhan-Nya
-          Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, kemudian ku ciptakan makhluk, maka dengan adanya makhluk tersebut mereka mengenalku
-          Senantiasa hamba itu mendekat kepadaku dengan amalan-amalan sunnah, sehingga aku mencintainya.

Perbedaan tauhid/akidah, akhlak dan tasawuf
-          Tauhid = mengenal sifat Allah dan nama-namanya
-          Akhlak = membiasakan sifat-sifat itu dalam kehidupan sehari-hari
-          Tasawuf = mendekati sifat-sifat dan nama-nama Allah sedekat-dekatnya.

Makna maqamat = secara etimologi adalah bentuk jamak dari kata arab “maqam” yang berarti kedudukan, tahapan atau station,
sedangkan secara terminology =
-          Al-Qusyairi = tahapan adab (etika) seorang hamba dalam rangka mendekat kepada-Nya dengan berbagai upaya
-          Al-Hujwiri = maqam adalah keberadaan seseorang di jalan Allah, yang dipenuhi oleh kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan maqam itu serta menjagany hingga ia mencapai kesempurnaannya, sejauh berada dalam kekuatan manusia.
-          Abu nasr al-sarraj =
-          Al-Ghazali = dalam kitabnya ihya ulumuddin = tingkatan maqam adalah taubat, sabar, faqr, zuhud, tawakal, cinta.
Tingkatan maqamat






Allah
-   Wahdatul wujud
-   Hulul
-   Ittihad
-   Ma’rifah
-   Mahabbah





Ridha






Tawakal






Shabar






Zuhud






Taubat






Salik









Ahwal = secara etimologi adalah jamak dari “hal”, keadaan spiritual atau suasana batin sedangkan secara terminology menurut al-Qusyairi = keadaan spiritual yang sangat menyenangkan yang dianugerahkan Allah kepada hamba-Nya

Syathahat = secara etimologi adalah jamak dari kata syathhun yang berarti bergerak secara kencang hingga meluap, seperti gerakan air yang kencang sampai meluap kesekitarnya. Sedangkan secara terminology = menurut abu nasr al-sarraj = syathahat = kalimat-kalimat yang diucapkan seorang sufi dalam keadaan ketidaksadarannya dan merupakan ekspresi dari meluapnya perasaan yang kuat akibt konsentrasinya kepada Allah atau dominasi Allah terhadap dirinya.

Amanah = sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang, bbaik harta, ilmu, rahasia, atau lainnya yang wajib dipelihara dan disampaikan kepada yang berhak menerimanya.

Tanggung jawab = keadaan wajib menanggung segala sesuatu yang disebabkan oleh nya atau siap menerima kewajiban atau tugas (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan).

Dalil tentang amanah =
-          Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hokum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah member pengajaran yang sebaik-bainya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat. (Q.S. an-Nisa : 58)
-          Hadits nabi = tiadalah beriman orang yang tidak amanah dan tiada beragama orang yang tidak menepati janji. (HR. ahmad, al-Bazzar, at-Thabrani, dan Ibnu Hibban).

Dalil tentng tanggung jawab =
-          Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim). (Q.S. al-an’am : 52
-          Hadits nabi = setiap kalian adalah pemimpin, dan tiap-tiap kalian akan ditanya (dimintai pertanggungjawaban) mengenai kepemimpinannya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sifat amanah sangat penting untuk dipertahankan sebagai akhlakul karimah dalam masyrakat, jika sifat itu hilang dari tatanan social umat islam, maka kehancuranlah yang bakal terjadi bagi umat itu.
Tanggung jawab ditegaskan adalah untuk mempertahankan keadilan, keamanan, dan kemakmuran.

Taubat = kesadaran yang timbul dari hati nurani manusia untuk membersihkan diri dan memmohon ampunan kepada Tuhan atas segala dosa yang telah diperbuat agar didalam kehidupan selalu ada di jalan-Nya
Syaratnya:
-          Harus menghentikan maksiat yang dilakukan
-          Harus menyesali perbuatan yang telah terlanjur dilakukan
-          Niat bersungguh-sungguh tidak mengulangi perbuatan itu kembali, meminta maaf kepada orang yang pernah dizalimi.
Peninnya taubat = taubat merupakan salah satu kegiatan penting dalam kehidupan kita, bukan hanya menghapus segala dosa akan tetapi juga mendekatkan diri kita tanpa batas kepada Allah, dan juga pentingnya taubat karena sesungguhnya manusia adalah tempat salah dan dosa.

Niat = tujuan atau maksud yang tersimpan di dalam hari atas sesuatu perbuatan atau pekerjaan yang akan dilakukan, baik ataupun buruk hasil dari pekerjaan atau perbuatan tersebut tergantung dari tujuan atau maksud yang telah ditanamkan dalam hati.
Tingkatan niat:
-          Niat baik, yaitu segala getaran dan kehendak jiwa yang sesuai dengan perintah agama.
-          Niat yang mubah, yakni niat untuk melakukan sesuatu yang dibolehkan agama
-          Niat yang tidak sesuai dengan kehendak agama atau niat buruk.

Niat merupakan bagian penting dalam pelaksanaan semua pekerjaan atau perbuatan, karena apapun niat yang telah tertanam di dalam hati tentu akan menjadi refleksi dari pekerjaan yang dilakukan

Tulus = dalam bahasa arab disebut sidiq = persesuaian isi hati dengan perbuatan lahir, apa yang diucapkan oleh lidah sesuai dengan kehendak hati.
Tulus = perasaan hati seseorang yang sungguh-sungguh dan bersih tanpa ada rekayasa dan kebohongan didalam dirinya saat melakukan suatu aktivitas.
Tingkatannya=
-          Tulus dalam ucapan
-          Tulus dalam niat dan kemauan
-          Tulus dalam cita-cita
-          Tulus dalam menunaikan cita-cita
-          Tulus dalam sikap mental yang baik

Cirri-ciri tulus=
-          Beriman
-          Suka berbuat amal shaleh
-          Menepati janji
-          Tabah dalam penderitaan

Pentingnya tulus = sangat diperlukan setiap kali melakukan suatu pekerjaan, karena dengan niat serta hati yang tulus segala sesuatunya akan terasa mudah.

Ikhlas = secara etimologi berarti bersih, tidak ada campuran. Sedangkan secara terminology = niat dalam hati yang semata-mata karena Allah dan hanya untuk mengharapkan keridhaan-Nya belaka suatu amalan dilaksanakan.
Jadi, ikhlas = perasaan tulus terhadap segala sesuatu yang dilakukan ataupun dikerjakan tanpada ada perasaan membohongi hati dan pamrih terhadap apa yang telah dilakukan karena semua dikerjakan semata-mata karena Allah Swt.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar